Chelsea berhasil lolos ke babak selanjutnya di ajang Eropa setelah mengalahkan Servette dengan agregat 3-2, meski kalah 2-1 di leg kedua.
Pertandingan yang digelar di Stade de Genève, markas Servette, pada malam itu menjadi tontonan yang menegangkan, terutama bagi para pendukung Chelsea. Meskipun unggul agregat dan mendominasi di leg pertama dengan kemenangan 2-0, tim asuhan Mauricio Pochettino harus berjuang keras dalam pertandingan tandang ini.
Pertandingan ini tidak berjalan sesuai rencana bagi Chelsea. Servette, yang merupakan klub asal Swiss, tampil dengan semangat tinggi dan tidak mudah menyerah. Mereka mampu memberikan perlawanan yang gigih, memanfaatkan kesempatan bermain di hadapan pendukung sendiri dan menciptakan banyak momen berbahaya yang memaksa Chelsea bertahan lebih dari yang diharapkan.
Babak Pertama: Awal Mengejutkan dari Servette
Servette, yang butuh kemenangan besar untuk membalikkan keadaan setelah kekalahan 2-0 di Stamford Bridge, memulai pertandingan dengan sangat agresif. Mereka langsung menekan pertahanan Chelsea sejak awal, memaksa tim tamu bermain hati-hati.
Upaya Servette untuk menyerang cepat dan memanfaatkan setiap kesempatan terbukti membuahkan hasil pada menit ke-12, ketika pemain sayap mereka, Kastriot Imeri, berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini tercipta dari sebuah serangan balik cepat. Imeri menerima umpan terobosan dari lini tengah, kemudian dengan tenang melewati dua pemain belakang Chelsea sebelum melepaskan tembakan keras ke sudut kiri bawah gawang. Kiper Chelsea, Robert Sánchez, tidak mampu menghentikan bola tersebut dan Servette pun unggul 1-0.
Gol ini membuat suasana stadion meledak, dan pendukung Servette semakin bersemangat. Chelsea, di sisi lain, tampak terkejut dengan start cepat dari tim tuan rumah. Mereka berusaha mengontrol permainan dengan mendominasi penguasaan bola, tetapi lini tengah Servette bekerja keras untuk memotong aliran serangan Chelsea.
Respons Chelsea: Gol Penyeimbang dari Raheem Sterling
Meskipun tertinggal, Chelsea tidak menyerah begitu saja. Tim asal London tersebut mulai bermain lebih tenang dan mencoba menguasai pertandingan melalui penguasaan bola yang lebih baik. Setelah serangkaian tekanan yang dibangun dari sisi sayap, Chelsea akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-31 lewat gol Raheem Sterling.
Sterling, yang tampil impresif sepanjang pertandingan, menerima umpan dari Ben Chilwell di sisi kiri. Setelah mengecoh satu pemain bertahan Servette, ia melepaskan tembakan keras ke sudut kanan atas gawang yang tak mampu dihalau oleh kiper lawan. Gol ini membuat agregat menjadi 3-1 untuk Chelsea dan memberi mereka napas lega karena mereka masih unggul dengan margin dua gol.
Setelah gol tersebut, Chelsea bermain lebih lepas dan tampak mulai menemukan ritme permainan mereka. Namun, Servette tidak berhenti menekan. Mereka mencoba mengeksploitasi setiap kelemahan di lini pertahanan Chelsea, terutama saat serangan balik.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bersiap Menyongsong Peran Sebagai Pelatih Manchester United
Babak Kedua: Tekanan Intens dari Servette
Memasuki babak kedua, Servette semakin meningkatkan intensitas serangan mereka. Menyadari bahwa mereka butuh dua gol untuk menyamakan agregat, tim asal Swiss ini terus menekan pertahanan Chelsea dengan serangan cepat dari sayap dan tendangan jarak jauh. Pertahanan Chelsea harus bekerja keras, dan beberapa kali Robert Sánchez melakukan penyelamatan penting untuk menjaga keunggulan agregat.
Pada menit ke-67, Servette kembali menghidupkan harapan mereka setelah berhasil mencetak gol kedua melalui Jeremy Guillemenot. Gol ini lahir dari skema tendangan bebas, di mana Guillemenot yang berdiri bebas di dalam kotak penalti berhasil menanduk bola melewati Sánchez. Dengan skor 2-1, agregat menjadi 3-2 dan membuat situasi semakin tegang.
Setelah gol tersebut, tekanan terus datang dari Servette. Club ini harus bermain lebih defensif untuk mempertahankan keunggulan agregat mereka. Thiago Silva dan rekan-rekan di lini pertahanan menghadapi gempuran bertubi-tubi dari Servette, tetapi mereka mampu bertahan dengan baik.
Chelsea Bertahan, Servette Tak Mampu Mencetak Gol Tambahan
Meskipun Servette mendominasi serangan di babak kedua, mereka gagal mencetak gol tambahan yang bisa membawa mereka ke babak perpanjangan waktu. Serangan demi serangan yang dilancarkan berhasil diredam oleh lini belakang Chelsea, yang dipimpin oleh Silva dan Malo Gusto. Sánchez juga tampil apik dengan beberapa penyelamatan penting, memastikan bahwa gawang Chelsea tidak kebobolan lebih banyak.
Di sisi lain, Chelsea sebenarnya memiliki beberapa peluang untuk menambah gol lewat serangan balik. Namun, penyelesaian akhir yang kurang baik dan pertahanan solid dari Servette membuat skor tetap bertahan 2-1 hingga peluit akhir dibunyikan.
Analisis: Kelemahan dan Kekuatan Chelsea
Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun Chelsea memiliki keunggulan di atas kertas, mereka masih memiliki beberapa masalah yang perlu diperbaiki. Salah satu kelemahan utama yang terlihat dalam pertandingan ini adalah ketidakmampuan Chelsea untuk menghadapi tekanan tinggi dari lawan. Servette, meskipun bukan tim besar Eropa, berhasil menekan Chelsea dan membuat mereka kesulitan membangun serangan dari belakang.
Selain itu, lini tengah Club ini terlihat kurang solid dalam pertandingan ini. Enzo Fernández dan Conor Gallagher tidak mampu mengontrol permainan seperti yang diharapkan, memberikan ruang bagi Servette untuk menguasai bola lebih banyak dan menciptakan peluang.
Namun, di sisi positif, Club ini menunjukkan ketahanan mental yang luar biasa. Meskipun menghadapi tekanan besar, mereka tetap mampu bertahan dan mengamankan tempat di babak selanjutnya. Performa solid dari lini belakang, terutama dari Sánchez dan Silva, menjadi kunci dalam hasil ini.
Kesimpulan
Kekalahan 2-1 dari Servette di leg kedua mungkin mengecewakan, tetapi Club ini tetap berhasil lolos ke babak berikutnya dengan agregat 3-2. Ini adalah pelajaran penting bagi tim asuhan Pochettino bahwa mereka tidak boleh meremehkan lawan, terutama dalam pertandingan tandang di kompetisi Eropa.
Bagi Servette, kemenangan di kandang ini mungkin tidak cukup untuk membawa mereka ke babak berikutnya. Tetapi mereka layak mendapat pujian atas semangat juang yang luar biasa. Mereka mampu memberikan perlawanan sengit kepada salah satu tim terbesar di Eropa. Dan menunjukkan bahwa mereka adalah lawan yang layak diperhitungkan. Simak dan ikuti informasi terbaru tentang Liga Inggris.