Tim nasional Italia mengalami kekalahan telak 3-0 dari Norwegia dalam laga pembuka kualifikasi Piala Dunia 2026. GOAL INITIATIVE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Gol-gol dari Alexander Sorloth, Antonio Nusa, dan Erling Haaland di babak pertama membuat Italia terpuruk sejak menit awal. Kekalahan ini menambah tekanan besar pada skuad “Azzurri” yang sudah absen dari Piala Dunia sejak 2014.
Kiper Gianluigi Donnarumma menyebut penampilan timnya “tidak dapat diterima” dan meminta introspeksi kolektif. “Kami harus memeriksa hati nurani kami. Para fans tidak pantas melihat ini,” ujarnya. Donnarumma, yang baru saja memenangkan Liga Champions dengan PSG, tampak frustrasi dengan ketidakmampuan timnya menahan serangan balik Norwegia.
Pelatih Luciano Spalletti mengakui timnya kehilangan identitas dan kepercayaan diri. “Ini bukan jati diri kami. Kami punya kualitas individu, tetapi kami rapuh secara mental,” katanya. Kekalahan ini membuat Italia berada di posisi sulit di Grup A, di mana hanya juara grup yang lolos otomatis.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tanggapan Keras Donnarumma dan Spalletti
Donnarumma tidak menyembunyikan kekecewaannya setelah pertandingan. “Kami harus bersatu dan bangkit. Pertandingan seperti ini tidak boleh terulang,” tegasnya. Ia menekankan bahwa seluruh pemain harus bertanggung jawab dan menunjukkan mentalitas juara untuk kembali ke jalur kemenangan.
Spalletti juga mengkritik kurangnya antusiasme dan intensitas pemainnya. “Kami butuh lebih banyak semangat. Jika tidak, sesuatu harus berubah,” ucapnya. Pelatih asal Italia itu mengisyaratkan perlunya evaluasi mendalam, termasuk diskusi dengan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengenai masa depannya.
Ketika ditanya apakah Piala Dunia masih mungkin diraih, Spalletti menjawab, “Selalu ada kekhawatiran, tetapi kami harus menghadapi masalah ini.” Ia menegaskan bahwa tim harus segera memperbaiki kesalahan sebelum pertandingan berikutnya.
Baca Juga: Euro 2028: Tuan Rumah Harus Lolos Kualifikasi dengan Jaring Pengaman
Problematika Timnas Italia
Kekalahan dari Norwegia memperlihatkan kelemahan Italia dalam menghadapi serangan balik cepat. Tim Norwegia mendominasi dengan strategi efektif, sementara Italia kesulitan menciptakan peluang. Masalah defensif dan kurangnya koordinasi lini belakang menjadi sorotan utama.
Selain itu, ketiadaan striker tajam seperti Haaland sangat terasa. Italia mengandalkan pola permainan posisional, tetapi minim kreativitas di lini serang. Spalletti mengakui, “Kualitas individu tidak cukup jika kami tidak percaya diri.”
Absennya Italia di Piala Dunia 2018 dan 2022 semakin membebani psikologis pemain. Kekalahan ini memicu kekhawatiran bahwa tren buruk akan berlanjut jika tidak ada perubahan drastis.
Jalan Panjang Menuju Piala Dunia 2026
Dengan sistem kualifikasi yang ketat, Italia harus segera bangkit. Hanya juara grup yang lolos otomatis, sementara runner-up harus melalui playoff. Kekalahan ini membuat Norwegia unggul di klasemen, sementara Italia tertinggal di posisi bawah.
Spalletti menegaskan perlunya evaluasi taktis dan mental. “Kami harus keluar dari situasi ini bersama-sama,” katanya. Pertandingan selanjutnya akan menjadi ujian penting untuk membuktikan apakah Italia masih layak bersaing di level tertinggi.
Bagi fans Italia, hasil ini adalah pukulan keras. Namun, sejarah menunjukkan bahwa “Azzurri” sering bangkit dari keterpurukan. Tantangan terbesar adalah mengembalikan kepercayaan diri dan solidaritas tim sebelum tersingkir lebih awal. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goalinitiative.org.